Solo- Pentingnya Ilmu Pesantren
Sabtu (26/3/10) Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Solo menggelar Khotmil Quran. Ribuan pengunjung berjubel-jubel memadati halaman pesantren. Bahkan jalan depan pesantren di tutup. Tidak hanya itu saja, ratusan penjaja mainan anak-anak, penjualk baju, souvenir, dan Bazar IPMA juga turut meramaikannya.
Menurut panitia, Pengajian tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena untuk mengefektivitaskan seluruh panitia. Selain itu, faktor Ujian Nasional, karena hampir 35 persen peserta hataman mengikuti ujian tersebut. Kasihan peserta, pikirannya tidak bisa konsentrasi hataman akan tetapi juga mikiran ujian, imbuh menantu KH Abdul Rozaq Shofawi.
Namun dibalik kesederhanaan penyelenggaraan acara tersebut, masih ada yang istimewa. Pasalnya, Khotmil Quran tahun ini adalah Ustad H. Syaiful Munir, S. Ag. (Juara MTQ International Turky 1997).
Sebagai puncak acara, mauidzah disampaikan KH. Zuhrul Anam (Pengasuh Pesantren At Taujih Leler, Randengan, Banyumas). Dalam Mauidzahnya dua jam, ia menyampaikan pentingnya Ilmu Pesantren. Masalahnya pendidikan pesantren sekarang sudah mengalami penurunan. Hal itu atas dasar zaman yang sudah mengelobal.
Tidak hanya itu saja, ia juga menceritakan bahwa kalau ingin anaknya menjadi anak yang sholeh maka harus senang ulama atau kiai. hal itu sudah terbukti.
Pendengar sangat terkesima sekali dengan ungkapan-ungkapan KH Zuhrul Anam, karena dalam durasi dua jam ternyata banyak sekali hikmah-hikmah yang disajikan dengan sistematis dan ilmiah. Bahkan pengunjung ada yang nyletuk, “Gus Anam, sangat ‘Alim sekali, Karena ia banyak menyebutkan ratusan kitab klasik sebagai bahan pembicaraannya. Kiai-kiai muda zaman sekarang jarang memiliki kemampuan seperti beliau”, ujar Aziz Ahmad.
Akhirnya tepat pukul 24;15 pengajian diakhiri dengan doa, dan pengunjung bubar dengan nada puas. [ms].