Salah satu program kerja dari Madrasah Diniyyah Ath-Thohiriyyah adalah menyelenggarakan Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mengevaluasi proses pembelajaran santri selama satu semester. Setiap tahun ajar, diselenggarakan dua kali UAS, yaitu di semester gasal dan genap. Untuk UAS semester gasal biasanya diselenggarakan di bulan Robi’ul Awal, dan UAS semester genap di bulan Sya’ban.
Pada tahun ajar 2018-2019, UAS semester gasal diselenggarakan di tanggal 12-18 November 2018, bertepatan dengan tanggal 4-10 Robi’ul Awal 1440 H. Pada UAS kali ini, tidak ada perubahan yang signifikan dibanding UAS-UAS tahun sebelumnya.
Ada beberapa hal terkait dengan UAS semester gasal tahun ajar 2018-2019, diantaranya:
- Peserta UAS adalah seluruh santri madrasah diniyyah Ath-Thohiriyyah.
- Syarat mengikuti UAS harus melegalisir seluruh kitab serta melunasi administrasi yang terkait dengan Madin.
- Ada sanksi bagi peserta yang tidak mengikuti UAS, atau tidak bisa memenuhi persyaratan.
- Santri bisa minta izin untuk tidak mengikuti UAS jika ada udzur syar’i.
Menurut ketua panitas UAS semester gasal tahun ajar 2018-2019, Khusnan Fadilah, bagi santri yang tidak bisa mengikuti UAS karena udzur syar’i, panitia memfasilitasi untuk ikut ujian susulan. Hanya saja, waktu yang diberikan untuk ikut ujian susulan terbatas, yaitu hanya dua hari. Jika tidak ikut ujian susulan, maka santri tersebut tidak akan mendapat nilai di semester gasal dan tidak akan naik kelas meskipun ikut UAS semester genap.
Bentuk ujian terdiri dari ujian tertulis dan lisan. UAS dilaksanakan di ruang kelas, aula, dan masjid. Ada sekitar 10 ruang yang digunakan untuk ujian. Ujian dimulai pukul 20.00-22.00 WIB.
Selama penyelenggarakan UAS, kepala Madin, Ustadz Ari Ristianto akan selalu mengawasi jalannya ujian. Beliau memastikan ujian berjalan lancar dan tidak ada suatu halangan apapun. Menurut penuturannya, UAS ini adalah salah satu program untuk mempertahankan mutu dan kualitas dari Madrasah Diniyyah Ath-Thohiriyyah. (SA)