Sholat tarawih merupakan sholat sunnah muakkad yang hanya bisa kita jumpai dan lakukan di bulan Ramadhan. Di kalangan mayoritas warga NU sholat tarawih dilaksanakan dengan jumlah 20 raka’at dan diakhiri dengan 3 raka’at sholat witir. Oleh karena itu, melaksanakan shalat tarawih di bulan Ramadhan merupakan keutamaan yang istimewa.
Syekh Taqiyuddin al-Hishni dalam karyanya kitab Kifayatul Akhyar menegaskan bahwa kesunnahan shalat tarawih merupakan kesepakatan seluruh ulama dari berbagai mazhab. Al-Hishni mengatakan:
وَأَما صَلَاةُ التَّرَاوِيح فَلَا شكّ فِي سنيتها وانعقد الْإِجْمَاع على ذَلِك قَالَه غير وَاحِد وَلَا عِبْرَة بشواذ الْأَقْوَال
“Adapun shalat tarawih, tidak diragukan lagi di dalam kesunnahannya. Kesepakatan ulama telah menjadi kukuh di dalam kesunnahannya, yang demikian dikatakan tidak hanya satu orang. Tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyimpang”. (Syekh Taqiyuddin al-Hishni, Kifayah al-Akhyar, hal. 89)
Dalam kitab Ash-Shiyam karya Syekh ‘Abdullah Sirojuddin Al-Husainy r.a memuat beberapa hadist yang menjelaskan bahwasanya shalat tarawih memiliki fadhilah (keutamaan) berupa terhapusnya dosa-dosa seorang hamba.
Adapun hadist tersebut diantaranya :
عن ابي هريرة رضي الله عنه : قال رسول الله صلى الله عليه وىله وسلم : “من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه” الصحيحين
Artinya : “Dari Abi Hurairah r.a : Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang mendirikan ibadah malam Ramadhan (shalat Tarawih) dengan keadaan iman dan berharap pada Allah SWT niscaya diampuni dosanya yang telah lalu”. (H.R Bukhari dan Muslim)
وروى النسائي , أن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قال : “من قام قام رمضان إيمانا واحتسابا خرج من ذنوبه “كيوم ولدته أمه
Artinya : “Dan An-Nasai meriwayatkan, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda :”Barangsiapa yang mendirikan ibadah malam Ramadhan (Shalat Tarawih) dengan keadaan iman dan berharap kepada Allah SWT, niscaya ia keluar dari dosanya seperti hari ibunya melahirkan”.
ورواية له , أن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قال : “إن الله فرض صيام رمضان وسننت لكم قيامه, فمن صامه وقامه إيمانا واحتسابا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه”.
Artinya : “Dan dalam riwayatnya Imam An-Nasai, Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan puasa Ramadhan dan aku menyunahkan shalat malam bulan ramadhan (Shalat Tarawih) bagi kalian. Barangsiapa yang mendirikan ibadah malam Ramadhan (Shalat Tarawih) dengan keadaan iman dan berharap kepada AllahSWT, niscaya ia keluar dari dosanya seperti hari ibunya melahirkan”.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim marilah kita hilangkan rasa malas dan tingkatkan semangat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan baik ibadah wajib maupun sunnah, dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kita rahmat dan barokah fiddunya wal akhiroh. AAMIIN
Wallohua’lam Bisshowab.. Semoga bermanfaat