Buat apa mondok ?
Jawaban dari pertanyaan tersebut sangatlah bergantung pada tujuan setiap santri yang menetap di pesantren. Ada yang menjawab mondok biar keren, ada pula yang menjawab daripada nganggur dirumah, supaya ‘alim dan jadi kyai bahkan ada yang sampai saat ini belum tau kenapa masih ngaji dan menetap di pesantren.
Dalam masalah ini Imam Al-Ghazali menjelaskan tujuan yang salah ketika mondok :
فاعلم أيها الحريص المقبل على اقتباس العلم، المظهر من نفسه صدق الرغبة، وفرط التعطش إليه..
أنك إن كنت تقصد بالعلم المنافسة، والمباهاة، والتقدم على الأقران، واستمالة وجوه الناس إليك، وجمع
حطام الدنيا؛ فأنت ساع في هدم دينك، وإهلاك نفسك، وبيع آخرتك بدنياك؛ فصفقتك خاسرة،
وتجارتك بائرة،
Artinya : Ketahuilah wahai manusia yang ingin mendapat curahan ilmu, yang betul-betul berharap dan sangat haus kepadanya, bahwa jika engkau menuntut ilmu guna bersaing, berbangga, mengalahkan teman sejawat, meraih simpati orang, dan mengharap dunia, maka sesungguhnya engkau sedang berusaha menghancurkan agamamu, membinasakan dirimu, dan menjual akhirat dengan dunia. Dengan demikian, engkau mengalami kegagalan, perdaganganmu merugi.. (terj. Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi)
Terlihat menyeramkan bukan ? Ya begitulah tujuan pendidikan perspektif Imam Al-Ghazali, yang terkenal dengan ilmu tasawwufnya. Lalu bagaimana dengan tujuan mondok yang ideal ? Imam Al-Ghazali berkata :
وإن كانت نيتك وقصدك، بينك وبين االله تعالى، من طلب العلم الهداية دون مجرد الرواية؛ فأبشر؛ فإن
الملائكة تبسط لك أجنحتها إذا مشيت، وحيتان البحر تستغفر لك إذا سعيت
“Jika niat dan maksudmu dalam menuntut ilmu untuk mendapat hidayah, bukan sekadar mengetahui riwayat, maka bergembiralah, Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untukmu saat engkau berjalan dan ikan-ikan paus di laut memintakan ampunan bagimu manakala engkau berusaha.”
Subhanallah, semoga kita termasuk bagian dari manusia tersebut.
Lalu apa itu hidayah ? Hidayah secara umum bisa kita pahami sebagai petunjuk, secara lebih rinci Al-Ghazali menjelaskan bahwa Hidayah adalah buah dari ilmu, dan buah dari ilmu tidak lain tidak bukan adalah akhlaq.
Dengan demikian, bahwa tujuan yang benar dalam menuntut ilmu adalah untuk mendapatkan petunjuk agar kita selalu meniru akhlak Rasulullah SAW dalam menjalin hubungan kepada sesama makhluk maupun kepada sang khaliq. Bagaimana caranya ? Akan dijelaskan di kajian kitab bidayah Al-Hidayah pada postingan selanjutnya. In Sya Allah…
(K.A)