Purwokerto – Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah baru saja menjadi tuan rumah acara Semaan Al-Qur’an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin yang diadakan oleh panitia Jantiko Mantab eks Karesidenan Banyumas. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu (25/06) pagi usai Shalat Shubuh dengan diawali kegiatan Simaan Qur’an 30 Juz oleh 4 Qori’, dan khataman seusai maghrib yang diikuti oleh seluruh santri putra dan putri Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah.

Setelah selesainya khataman Al-Qur’an, acara berikutnya adalah Dzikrul Ghofilin. Sebelum acara Dzikrul Ghofilin dimulai, ada beberapa serangkaian acara seperti pembacaan Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, dan sambutan oleh ketua panitia juga sambutan dari pihak Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah.

Pada kesempatan sambutan tersebut, Ustadz Muhammad Khamim sebagai ketua panitia menyampaikan bahwa Dzikrul Ghofilin adalah murni kegiatan keagamaan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT tanpa ada unsur politik apapun.

“Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap Ahad Pahing ini merupakan kegiatan netral, tidak ada kaitannya dengan partai apapun atau semacamnya. Saya berharap, kegiatan Semaan Al-Qur’an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin ini dapat mengantarkan wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara pada khususnya, lebih dekat dengan Allah SWT dengan berkat barokah dari Gus Miek”, ungkap beliau.

Selain itu, dari pihak panitia Dzikrul Ghofilin juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah yang sudah bersedia menjadi tuan rumah pelaksanaan Dzikrul Ghofilin ini.

Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah beliau Abuya K.H. Muhammad Thoha ‘Alawy menyampaikan melalui kegiatan Dzikrul Ghofilin (Jantiko Mantab) ini semoga menjadikan pondok tambah barokah dan semoga bisa menjadi bekal ruhani para santri sehingga tambah rajin mengaji, ‘alim, sholeh dan  sholehah.

Setelah sambutan selesai acara selanjutnya adalah pembacaan Dzikrul Ghofilin yang didalamnya memuat dzikir-dzikir, sholawat, Asma’ul Husna, syi’ir-syi’ir dan tawassul kepada 50 lebih wali-wali Allah SWT dan ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Agus Ferry Husnul Ma’ab putra dari Agus Sabuth.

Sebagai acara terakhir yaitu penyampaian dawuh-dawuh Gus Miek oleh gus Sabuth. Agus Sabuth Panoto Projo adalah putra kedua dari K.H Chamim Thohari Djazuli atau Gus Miek. Beliau adalah salah satu penerus Penanggung Jawab acara Dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab yang diselenggarakan tiap waktu tertentu selapanan di banyak daerah, termasuk di EKS Karasidenan Banyumas ini.

Beliau menceritakan bahwa gus Miek adalah putra Kyai Jazuli yang suka berkelana sejak kecil. Beliau memiliki kepandaian yang luar biasa dan diberi karomah oleh Allah SWT. Sosok yang sangat fenomenal ini memiliki akhlak yang mulia, beliau selalu menghormati orang lain tanpa memandang status sosial.

Selain itu, Agus Sabuth juga menyampaikan bahwa tujuan sima’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin adalah sebagai bentuk meniru para wali dahulu dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan dzikir-dzikir yang ada di dalamnya.

“Tujuan sima’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin, yaitu karena kita selalu merasa susah atas kehidupan yang dijalani ini seperti ketika sakit menangis, di saat serba kekurangan mengeluh, sedangkan para wali tidak pernah gelisah dengan kehidupannya di dunia. Ini salah satu bentuk bedanya manusia biasa dengan para wali; maka perlu adanya doa-doa dan dzikir. Semoga dengan jantiko mantab ini dapat memberkahi kehidupan kita di dunia, semoga di mudahkan segala urusannya oleh Allah SWT, dan diampuni oleh Allah SWT hingga Yaumul Qiyamah”, ungkap beliau.

Sebagai penutup acara, para hadirin dan hadirot diperkenankan untuk mushafahah (bersamalan) dengan Agus Sabuth dan Agus Ferry.

Penulis : Bilkis Mutiara Tsani

Editor : Khodijatul Ifroh

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *