Purwokerto – Masa pengenalan pesantren (Mapestren) adalah salah satu kegiatan tahunan pesantren yang diadakan oleh bidang pendidikan dalam rangka memperkenalkan kepada santri baru tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 6 November 2022 di aula baru Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah.
Kegiatan Mapestren yang semula direncanakan dapat terlaksana pada bulan Oktober ditunda karena beberapa alasan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kang Akhmad Kafa Masykuro Hablillah selaku koordinator kegiatan Mapestren.
“Memang ada keterlambatan diadakannya kegiatan tersebut karena padatnya kegiatan pondok namun hal tersebut tidak menjadi kendala dan Alhamdulillah dapat terlaksana dan berjalan sesuai harapan”, ucap salah satu pengurus bidang pendidikan.
Kegiatan ini diikuti oleh 70 santri dan terbagi menjadi 8 kelompok. Acara berlangsung meriah dan penuh antusias.
Dalam kegiatan tersebut dipaparkan beberapa materi seputar pondok pesantren mulai dari sejarah berdirinya pondok pesantren, dzurriyah pengasuh, sanad keilmuan Abuya dan Ibu Nyai, adab sebagai seorang santri, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pesantren. Para santri menyimak dengan serius pemaparan materi yang disampaikan oleh ustadz dan pengurus.
Setelah semua materi selesai disampaikan, masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk membunyikan jargon dan yel-yel mereka. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kuis, games dan ditutup dengan pembagian hadiah.
Wilujeng Putriana, salah satu peserta Mapestren mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat berkesan dan bermanfaat untuk santri baru.
“Berkesan banget, acaranya seru, materi yang disampaikan bermanfaat untuk pengetahuan santri baru, pematerinya juga berkualitas sehingga para santri sangat antusias untuk menyimak dan bertanya. Menurut saya, Mapestren merupakan kegiatan yang penting untuk santri baru, karena melalui Mapestren kami mendapatkan informasi tambahan seputar pesantren dan adab seorang santri sehingga dapat menumbuhkan kecintaan santri terhadap pesantren.”
Mewakili para santri, wilujeng berharap semoga setelah adanya Mapestren ini, santri jadi lebih termotivasi dan bersemangat untuk mondok dan belajar ilmu agama.
Penulis : Khodijatul Ifroh
Editor : Rifqoh Rofiqotul Munawwaroh