Jakarta, NU Online
Beasiswa Kuliah Ilmu al-Quran (KIQ) mulai tahun ajaran 2009/1430 H mulai memberikan beasiswa/gratis kepada mahasiswa tanpa dipungut biaya atau bebas SPP dan Akomodasi. KIQ merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi khusus bagi para hafidz (penghafal) Al-Qur’an yang bertujuan menyiapkan ulama Al-Qur’an yang hafal dan menguasai ilmu Al-Qur’an.
KIQ berlokasi di Karang Bolong, Cigeulis, Pandeglang, Banten. Hal itu dikemukakan Sekretaris Panitia penerimaan mahasiswa yang juga Sekretaris Yayasan Islam Darul Muzari’in Ir H Sudaryono, di Jakarta, Senin (12/10).
Menurut Sudaryono, KIQ berupaya menyiapkan generasi muslim yang memahami Islam secara komprehensif dan memeiliki moralitas serta berperilaku Al-Qur’an.
“Format pendidikan di KIQ gabungan antara sistem pesantren dan perguruan tinggi, antara dzikir dan fakir, antara menghafal Al-Qur’an dan memahaminya, antara penghayatan dan penalaran Al-Qur’an,” jelas Sudaryono.
Waktu pendidikan di KIQ, kata Sudaryono, 8 semester dalam waktu 4 tahun. Sedangkan waktu belajar 24 jam penuh. Mahasiswa KIQ merupakan mahasiswa muntadzim (regular) yang wajib tinggal di asrama dengan bimbingan para musyrif (pembimbing) dari dalam dan luar negeri.
Sudaryono menambahkan, kurikulum KIQ menekankan pada pendalaman ilmu-ilmu Al-Qur’an dengan literature standar, seperti lmu tafsir, ilmu qira’at, sejarah Al-Qur’an dan lain-lain dengan bimbingan para dosen yang merupakan pakar Al-Quran dari dalam dan negeri dengan pengantar bahasa Arab.
Persyaratan penerimaan mahasiswa KIQ, kata Sudaryono, laki-laki berusia maksimal 25 tahun, telah lulus setingkat SMA/sederajat, foto kopi ijazah dan STTB yang dilegalisir, hafal Al-Qur’an 30 juz dengan menyerahkan foto kopi ijazah atau sertifikat hafal Al-Quran, mampu berbahasa, baik tulisan maupun percakapan, mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan pas foto 2×3 cm satu lembar dan ukuran 3×4 satu lembar, dan mengikuti ujian seleksi.
Waktu dan tempat pendaftaran 7 September s.d. 14 Oktober 2009, setiap hari kerja jam 13.00-15.00 di kantor Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, dengan materi ujian seleksi terdiri dari hafalan Al-Quran, bahasa Arab dan psikotes.
Kuliah Ilmu Al-Qur’an dengan ketua HRS Museno,SH dan berada di bawah Yayasan Islam Darul Muzai’in, pimpinan Dr H Muhammad Maftuh Basyuni dengan ketua dewan penyantun Direktur Lembaga Studi Islam Internsional, Frankfurt, Jerman Syekh Prof Dr Muhammad Hasan Hitou. (nam)