Sebut saja Kang Sarko, setelah ketinggalan sholat jamaah dzuhur di masjid, ia merasa rugi jika sholat sendirian. Lalu ia melihat Kang Salki sedang sholat dipojokan kelas, tanpa berfikir panjang ia langsung ma’mum dibelakang kang salki.
Namun setelah ruku’, tiba-tiba Kang Salki mengangkat kedua tangan guna melakukan qunut. Setelah mengetahui hal tersebut Kang Sarko merasa bingung dan bimbang hati nya. Namun Kang Sarko tetap saja bermakmum kepada Kang Salki hingga habis rakaat shalat Isya nya. Apakah sholat kang sarko tetap sah ?
Hal yang demikian sebenarnya jarang tejadi. Namun kadang ada-ada saja kelakuan Kang Salki yang membuat tertawa.
Dalam kitab “Kasyifah As-Saja'” karangan mbah nawawi al bantani disebutkan, salah satu syarat sah sholat berjamaah adalah “kecocokan gerakan imam dan makmum”. Maka tidak sah seorang yang sholat fardhu makmum kepada orang yang sholat gerhana, ataupun sebaliknya. (Dikarenakan tata cara sholat fardhu berbeda dengan sholat gerhana yang terdapat dua ruku’)
Dalam hal ini mbah ibrahim al-bajuri dalam hasiyah al bajuri menambahkan, tetap sah ma’mum sholat fardhu kepada orang yang sholat gerhana, dengan syarat mulai mengikuti imam setelah ruku’ yang kedua pada rakaat yang kedua.
Dalam perihal perbedaan niat antara ma’mum dan imam tidak merusak keadaan sholat mereka dan sah-sah saja sholat jamaahnya.
Seperti contoh seseorang yang sholat fardhu berma’mum kepada orang yang sedang sholat sunah, atau sebaliknya. seseorang yang sholat ada’ berma’mum kepada orang yang sedang sholat qodo,atau sebaliknya. orang yang sholat thowilah (sholat sebagaimana mestinya rakaat itu dikerjakan) berma’mum kepada orang yang sholat qosor atau sebaliknya . perkara yang demikian tetap sah, tetapi dimakruhkan, sehingga menghilangkan fadhilah sholat jamaah.
Namun, pendapat imam as-suwaifi kemakruhan ini tidak menghilangkan fadhilah sholat berjamaah.Tetapi yang dapat menghilangkan fadhilah berjamaah adalah perkara keharaman.
Maka, dari keterangan diatas penulis menyimpulkan bahwa sholat kang sarko dibolehkan dan tetap sah. Lalu bagaimana sikap kang sarko ketika mendapati kang salki sedang Qunut ? Wallohu A’lam
(Sumber : Kasyifah As-Saja dan Hasiyah Bajuri)
Penulis : (K.A) dan (I.P)